Monday, November 24, 2008

SERBA-SERBI

Persamaan, Perkiraan, dan Siklus Akuntansi

March 6, 2008 · 9 Comments

By: Shinta Doriza, S.Sos, M.S.E., M.Pd. (Dosen Jurusan IKK-FT-UNJ)

Pertemuan: 3 Maret 2008 (Dari Berbagai Sumber)

PERSAMAAN AKUNTANSI

Merupakan hubungan antara aktiva, kewajiban, dan modal yang dinyatakan dalam suatu persamaan dasar akuntansi:

Aktiva = Kewajiban + Modal

Setelah dimasukkan unsur pendapatan dan modal maka menjadi

Aktiva = Kewajiban + Modal + Pendapatan - Beban

Aktiva + Beban = Kewajiban + Modal + Pendapatan

Aktiva

  • Biasa disebut: harta
  • Merupakan:
    • kekayaan yang dimiliki perusahaan
    • sumber daya bagi perusahaan untuk melakukan usaha

Kewajiban

  • Biasa disebut: Hutang
  • Adalah sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari kreditur

Modal

Merupakan sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari pemilik

Pendapatan

  • Adalah jumlah yang dibebankan kepada langganan untuk barang dan jasa yang dijual
  • Sebagai kenaikan bruto dalam modal atau diterimanya suatu aktiva dari langganan yang berasal dari barang dan jasa yang dijual

Beban

Adalah penurunan dalam modal pemilik, biasanya melalui pengeluaran uang atau penggunaan aktiva yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan

PERKIRAAN AKUNTANSI

  • Adalah formulir untuk mencatat dan melakukan klasifikasi terhadap persamaan akuntansi menurut sifat-sifatnya sebagai aktiva, kewajiban, modal, beban, dan pendapatan.
  • Berdasarkan bentuk terdiri dari:
    • Sisi sebelah kiri, disebut: Debet (aktiva+beban)
    • Sisi sebelah kanan, disebut: Kredit (kewajiban+modal+pendapatan)
  • Terdapat aturan Debet dan Kredit
  • Artinya: penambahan atau pengurangan yang terjadi dalam perkiraan dapat dinyatakan dalam debet atau kredit.
  • Jumlah penambahan yang dicatat dalam suatu perkiraan biasanya sama atau lebih besar dari jumlah pengurangannya, sehingga saldo normal semua perkiraan adalah positif
  • Terdiri dari:
    • Perkiraan Riil
      • Disebut: Perkiraan Neraca
      • Terdiri dari: Aktiva, Utang, dan Modal
    • Perkiraan Nominal
      • Disebut: Perkiraan Rugi Laba
      • Terdiri dari: Beban dan Pendapatan

SIKLUS AKUNTANSI

  • Merupakan tahapan urutan transaksi dan peristiwa kegiatan akuntansi dari awal sampai akhir periode akuntansi secara tidak terputus.
  • Terdiri dari:
    • Tahap Pencatatan: Dokumen transaksi, Jurnal, Buku besar, dan Neraca saldo
    • Tahap pengiktisaran: Ayat jurnal penyesuaian, Jurnal pembalik, dan Neraca lajur
    • Tahap Pelaporan: Laporan keuangan, Jurnal penutup, dan Neraca saldo setelah penutupan

Dokumen transaksi

  • Merupakan: langkah awal siklus akuntansi
  • dokumen yang berupa transaksi dan peristiwa yang terjadi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan, misal: bon, kuitansi, formulir, dll.

Jurnal

  • Adalah buku harian untuk mencatat transaksi keuangan menurut urutan tanggal ke dalam kelompok akun debet dan akun kredit.
  • Mengapa diperlukan? Karena dengan jurnal sudah lebih dulu
    • dianalisa apakah itu akan berakibat bertambahnya atau berkurangnya satu atau lebih perkiraan
    • dianalisa jumlah yang harus dicatat kepada satu perkiraan atau lebih
    • dianalisa apakah satu/atau lebih perkiraan di Debet atau Kredit
    • dianalisa bahwa akibatsuatu transaksi jumlah jangka Rupiah yang harus di Debet dengan yang harus di Kredit harus sama
    • dapat dibuatdapat dibuat tanda/reference bahwa suatu jumlah telah diposting ke perkiraan yang sesuai dengan di buku besar. Sesuai dengan nomor perkiraan

Buku Besar

  • Merupakan daftar transakasi secara kronologis yang berupa pengelompokkan masing-masing perkiraan.
  • Proses pengelompokkan akun dari jurnal ke buku besar disebut posting

Neraca Saldo

  • Merupakan pengelompokkan saldo akhir didalam buku besar
  • Fungsi: mengevaluasi adanya kesalahan posting atau penjurnalan melalui ketidaksamaan antara debet dan kredit.

Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP)

  • Memerlukan konsep penandingan yang mendukung pelaporan pendapatan dan beban terkait dalam periode yang sama.
  • Melibatkan sekurang-kurangnya satu perkiraan laba/rugi dan satu perkiraan neraca.
  • Misal: proses biaya menjadi beban

Jurnal Pembalik

Diperlukan untuk menghindari pengakuan pendapatan dan beban berganda karena penyusunan AJP.

Neraca Lajur

  • Merupakan langkah optional untuk membantu penyusunan laporan keuangan.
  • Terdiri dari 10 kolom, yaitu: neraca saldo, ajp, neraca saldo setelah penyesuaian, laporan l/r, neraca; masing-masing terdiri dari sisi debet dan kredit

Laporan Keuangan

Disusun berurutan dari laporan l/r, laporan perubahan modal, neraca, arus kas guna menjelaskan keterkaitan antara laporan keuangan.

Jurnal Penutup

  • Diperlukan untuk menihilkan nilai perkiraan pada kelompok: penghasilan, beban, ikhtisar l/r, dan prive; pada awal periode berikutnya sehingga dapat menggambarkan kinerja perusahaan masing-masing periode.

Neraca Saldo Setelah Penutupan

Berisi perkiraan riil (perkiraan yang dilaporkan neraca) yang tidak dinihilkan.

Persamaan, Perkiraan, dan Siklus Akuntansi

March 6, 2008 · 9 Comments

By: Shinta Doriza, S.Sos, M.S.E., M.Pd. (Dosen Jurusan IKK-FT-UNJ)

Pertemuan: 3 Maret 2008 (Dari Berbagai Sumber)

PERSAMAAN AKUNTANSI

Merupakan hubungan antara aktiva, kewajiban, dan modal yang dinyatakan dalam suatu persamaan dasar akuntansi:

Aktiva = Kewajiban + Modal

Setelah dimasukkan unsur pendapatan dan modal maka menjadi

Aktiva = Kewajiban + Modal + Pendapatan - Beban

Aktiva + Beban = Kewajiban + Modal + Pendapatan

Aktiva

  • Biasa disebut: harta
  • Merupakan:
    • kekayaan yang dimiliki perusahaan
    • sumber daya bagi perusahaan untuk melakukan usaha

Kewajiban

  • Biasa disebut: Hutang
  • Adalah sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari kreditur

Modal

Merupakan sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari pemilik

Pendapatan

  • Adalah jumlah yang dibebankan kepada langganan untuk barang dan jasa yang dijual
  • Sebagai kenaikan bruto dalam modal atau diterimanya suatu aktiva dari langganan yang berasal dari barang dan jasa yang dijual

Beban

Adalah penurunan dalam modal pemilik, biasanya melalui pengeluaran uang atau penggunaan aktiva yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan

PERKIRAAN AKUNTANSI

  • Adalah formulir untuk mencatat dan melakukan klasifikasi terhadap persamaan akuntansi menurut sifat-sifatnya sebagai aktiva, kewajiban, modal, beban, dan pendapatan.
  • Berdasarkan bentuk terdiri dari:
    • Sisi sebelah kiri, disebut: Debet (aktiva+beban)
    • Sisi sebelah kanan, disebut: Kredit (kewajiban+modal+pendapatan)
  • Terdapat aturan Debet dan Kredit
  • Artinya: penambahan atau pengurangan yang terjadi dalam perkiraan dapat dinyatakan dalam debet atau kredit.
  • Jumlah penambahan yang dicatat dalam suatu perkiraan biasanya sama atau lebih besar dari jumlah pengurangannya, sehingga saldo normal semua perkiraan adalah positif
  • Terdiri dari:
    • Perkiraan Riil
      • Disebut: Perkiraan Neraca
      • Terdiri dari: Aktiva, Utang, dan Modal
    • Perkiraan Nominal
      • Disebut: Perkiraan Rugi Laba
      • Terdiri dari: Beban dan Pendapatan

SIKLUS AKUNTANSI

  • Merupakan tahapan urutan transaksi dan peristiwa kegiatan akuntansi dari awal sampai akhir periode akuntansi secara tidak terputus.
  • Terdiri dari:
    • Tahap Pencatatan: Dokumen transaksi, Jurnal, Buku besar, dan Neraca saldo
    • Tahap pengiktisaran: Ayat jurnal penyesuaian, Jurnal pembalik, dan Neraca lajur
    • Tahap Pelaporan: Laporan keuangan, Jurnal penutup, dan Neraca saldo setelah penutupan

Dokumen transaksi

  • Merupakan: langkah awal siklus akuntansi
  • dokumen yang berupa transaksi dan peristiwa yang terjadi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan, misal: bon, kuitansi, formulir, dll.

Jurnal

  • Adalah buku harian untuk mencatat transaksi keuangan menurut urutan tanggal ke dalam kelompok akun debet dan akun kredit.
  • Mengapa diperlukan? Karena dengan jurnal sudah lebih dulu
    • dianalisa apakah itu akan berakibat bertambahnya atau berkurangnya satu atau lebih perkiraan
    • dianalisa jumlah yang harus dicatat kepada satu perkiraan atau lebih
    • dianalisa apakah satu/atau lebih perkiraan di Debet atau Kredit
    • dianalisa bahwa akibatsuatu transaksi jumlah jangka Rupiah yang harus di Debet dengan yang harus di Kredit harus sama
    • dapat dibuatdapat dibuat tanda/reference bahwa suatu jumlah telah diposting ke perkiraan yang sesuai dengan di buku besar. Sesuai dengan nomor perkiraan

Buku Besar

  • Merupakan daftar transakasi secara kronologis yang berupa pengelompokkan masing-masing perkiraan.
  • Proses pengelompokkan akun dari jurnal ke buku besar disebut posting

Neraca Saldo

  • Merupakan pengelompokkan saldo akhir didalam buku besar
  • Fungsi: mengevaluasi adanya kesalahan posting atau penjurnalan melalui ketidaksamaan antara debet dan kredit.

Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP)

  • Memerlukan konsep penandingan yang mendukung pelaporan pendapatan dan beban terkait dalam periode yang sama.
  • Melibatkan sekurang-kurangnya satu perkiraan laba/rugi dan satu perkiraan neraca.
  • Misal: proses biaya menjadi beban

Jurnal Pembalik

Diperlukan untuk menghindari pengakuan pendapatan dan beban berganda karena penyusunan AJP.

Neraca Lajur

  • Merupakan langkah optional untuk membantu penyusunan laporan keuangan.
  • Terdiri dari 10 kolom, yaitu: neraca saldo, ajp, neraca saldo setelah penyesuaian, laporan l/r, neraca; masing-masing terdiri dari sisi debet dan kredit

Laporan Keuangan

Disusun berurutan dari laporan l/r, laporan perubahan modal, neraca, arus kas guna menjelaskan keterkaitan antara laporan keuangan.

Jurnal Penutup

  • Diperlukan untuk menihilkan nilai perkiraan pada kelompok: penghasilan, beban, ikhtisar l/r, dan prive; pada awal periode berikutnya sehingga dapat menggambarkan kinerja perusahaan masing-masing periode.

Neraca Saldo Setelah Penutupan

Berisi perkiraan riil (perkiraan yang dilaporkan neraca) yang tidak dinihilkan.

Definisi Akuntansi, Rekening dan Jurnal

Untuk menunjang pengenalan mengenai program Zahir Accounting, berikut ini Kami berikan teori mengenai Akuntansi Dasar yang dapat membantu Anda mengenal logika Zahir Accounting sebagai software akuntansi yang integrated.

Definisi Akuntansi

Secara Definisi, Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, penggolongan, penyortiran, pengikhtisaran dan penyajian transaksi keuangan (informasi ekonomi), sehingga dapat dilakukan penilaian dan pengambilan keputusan oleh pemakai informasi tersebut.

Tips : Saat Anda mempelajari bagian ini, Anda tidak perlu merasa bingung saat menemukan istilah atau teori yang sulit, karena dalam Zahir Accounting Anda akan lebih banyak menginput data menggunakan form yang serupa dengan dunia nyata. Jika Anda mulai menemukan kesulitan tentang bagaimana membuat transaksi dan menemukan kasus-kasus khusus dan spesifik, maka pelajarilah teori akuntansi lebih mendalam dari buku-buku akuntansi yang banyak beredar di pasaran.

Rekening

Rekening adalah pos-pos yang digunakan untuk menyimpulkan seluruh kenaikan dan penurunan untuk harta tertentu, seperti kas, atau harta lain, hutang dan modal, pendapatan dan biaya.

Rekening disebut juga sebagai akun, atau perkiraan atau account (dalam bahasa Inggris)

Contoh rekening yang paling sederhana adalah rekening tabungan Anda dibank. Namun dalam akuntansi lebih banyak lagi rekening - rekening lain, seperti rekening piutang usaha, persediaan, modal, dll…

http://www.zahiraccounting.com/id/uploads/img43b9c7b17851d.gif

Penggolongan Rekening

Pencatatan transaksi ini digolongkan ke dalam kelompok rekening yang sesuai agar dapat dibuat ringkasan, yang kemudian disajikan ke dalam bentuk laporan keuangan. Lihat penjelasan Data Akun dan Klasifikasi Akun

Jurnal

Jurnal adalah rekaman dari suatu transaksi keuangan yang dibuat berdasarkan urutan kejadiaannya, informasi yang diperlukan dalam membuat jurnal adalah rekening yang menjadi bagian transaksi, nilai transaksi debit atau kredit. Contoh jurnal yang paling sederhana adalah jurnal umum. Seperti transaksi penerimaan modal berikut :

http://www.zahiraccounting.com/id/uploads/img43b9ca1fdd170.gif

Persamaan Akuntansi Penting

Artikel ini merupakan bagian dari teori akuntansi dasar, yang tentunya berguna bagi mereka yang ingin memahami laporan keuangan dengan lebih baik.

Persamaan Akuntansi

Dalam persamaan Akuntansi, bagian yang dimiliki perusahaan diberi nama asset (harta) di sisi kiri dan di sisi kanan terdapat sumber harta yang terdiri dari hak kreditur atau disebut kewajiban (liabilities) dan hak pemilik yang disebut equities atau Capital (modal).

Harta = Kewajiban + Modal

Dalam membuat jurnal transaksi baik dengan sistem manual atau komputer, persamaan akuntansi di atas akan selalu digunakan. Harta akan bernilai positif jika di debit (masuk) dan bernilai negatif jika di kredit (keluar), namun sebaliknya untuk kewajiban dan modal, akan bernilai negatif jika di debit dan bernilai positif jika di kredit.

Lalu bagaimana dengan Laba-Rugi ? sebenarnya laba-rugi merupakan bagian dari neraca, namun hanya nilai laba bersihnya saja yang ditampilkan dalam kelompok Modal.

Laba bersih diperoleh dari jumlah seluruh pendapatan dikurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam suatu periode. Jika terjadi transaksi pendapatan maka perkiraan pendapatan akan dikredit dan jika terjadi transaksi pengeluaran biaya operasi atau beban (expense) maka perkiraan beban di kredit.

Keterangan : Laporan neraca yang mewakili persamaan akuntansi di atas pada umumnya menggunakan bentuk T Account, dimana harta diletakkan disebelah kiri sedangkan Kewajiban dan Modal di sebelah kanan, namun dengan pertimbangan kesederhanaan dalam penyajian laporan Neraca, Zahir Accounting meletakkan Kewajiban dan Modal setelah Harta dalam format memanjang ke bawah.

Proses Terjadinya Jurnal Otomatis

Posted on by Administrator

Zahir Accounting membuat jurnal transaksi otomatis berdasarkan informasi yang telah disimpan sebelumnya dalam beberapa daftar, daftar tersebut memuat beberapa rekening, yang disebut dengan rekening penting.Misalkan bila terjadi penjualan kredit, maka Zahir akan melihat data mata uang, dimana terdapat informasi bahwa bila timbul piutang dalam Rupiah maka akan diposting pada rekening ‘14100 - Piutang Usaha’.

Dan bila ada penjualan produk A, maka Zahir akan melihat rekening penting yang disimpan di data produk A, disana terdapat informasi bila terjadi penjualan harus diposting ke rekening ‘41100 - Penjualan Produk 1′.

Begitu seterusnya, lihat bagan ini :
http://www.zahiraccounting.com/id/uploads/img43b68119ebe10a.gif

Informasi rekening penting tersebut tersimpan pada beberapa tabel yaitu :

A. Data - Data > Data Mata Uang > Edit masing-masing mata uang yg ada.
B. Data - Data > Data Produk > Edit masing-masing data produk
C. Data - Data > Data Pajak > Edit masing-masing data pajak
D. Menu Setting > Akun Penting

Rekening penting tersebut tidak terlihat saat input transaksi dan tidak perlu diinputkan setiap terjadi transaksi, namun bila diperlukan beberapa rekening penting dapat dirubah sesuai kebutuhan per transaksi.

A. Rekening penting yang ada pada data mata uang

Ialah rekening yang terkait dengan piutang usaha, hutang usaha, pembayaran tunai dan bank.

Sehingga bila edisi yang Anda gunakan memiliki fasilitas multi currency, maka Anda dapat merubah rekening penting per masing-masing mata uang yang ada.

Untuk piutang usaha IDR = ‘14100 - Piutang Usaha IDR’
Untuk piutang usaha USD = ‘14200 - Piutang Usaha USD’
dst….

B. Rekening penting yang ada di data barang

Ialah rekening yang terkait dengan transaksi penjualan, pembelian dan penyesuaian barang, seperti barang dagangan, barang produksi, dll.

Disini ditentukan rekening penjualan dan harga pokok bila barang dijual dan rekening persediaan, bila barang dibeli atau digunakan dalam produksi.

Penentuan rekening penting terjadi pada level data barang, bukan kelompok barang.

Namun untuk mempermudah pembuatan data barang, rekening penting dapat juga ditentukan di kelompok barang*. Selanjutnya saat membuat data barang baru, informasi rekening penting yang ada di kelompok barang di copy ke data barang.

* Fasilitas kelompok barang tidak tersedia pada edisi Small Business, namun dapat ditambahkan bila diperlukan.

C. Rekening penting yang ada di data pajak

Ialah rekening yang terkait dengan pajak penjualan dan pembelian, seperti pajak masukan dan pajak keluar untuk mencatat PPN.

D. Rekening penting lainnya

Ialah rekening-rekening penting yang tidak terkait dengan mata uang dan barang, seperti rekening untuk mencatat potongan penjualan, laba tahun berjalan, laba ditahan, dll.

Catatan :

1. Saat pertama data keuangan dibuat, daftar rekening telah terisi secara otomatis, begitu pula dengan rekening pentingnya juga telah ditentukan secara otomatis. Sehingga Anda dapat langsung menginput transaksi tanpa perlu memperhatikan masalah rekening penting ini.

Namun bila Anda menyusun kembali hampir sebagian besar rekening yang ada, maka setting rekening penting ini menjadi mutlak diperhatikan agar jurnal yang dihasilkan tidak salah.

Contoh : Anda mengganti nama rekening piutang usaha menjadi rekening persediaan, tanpa mengoreksi rekening penting, hal ini akan mengakibatkan transaksi penjualan kredit akan diposting pada pos yang salah, seharusnya nilai piutang masuk ke rekening piutang usaha tapi masuk ke rekening persediaan.

2. Bila setting rekening penting telah benar dan tidak ada input transaksi yang salah, maka :

Total nilai piutang, hutang dan persediaan barang pada laporan mutasi piutang, laporan mutasi hutang dan laporan mutasi persediaan akan sama dengan nilai rekening piutang usaha, hutang usaha dan persediaan di laporan neraca.

Contoh transaksi yang salah adalah menggunakan rekening piutang usaha, hutang usaha dan persediaan pada transaksi kas keluar, kas masuk atau jurnal umum.

Seharusnya untuk transaksi pembayaran piutang usaha diinput melalui form pembayaran piutang usaha, bukan di form kas masuk, atau lainnya

A. Harta / Aset / Aktiva

Harta adalah benda baik yang memiliki wujud maupun yang semu yang dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta yang tidak berwujud disebut ekuitas / equities yang dapat mendatangkan manfaat di masa depan.

1. Harta Lancar / Aktiva Lancar / Current Assets
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.

2. Harta Investasi / Aktiva Ivestasi / Investment Assets
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.

3. Harta Tak Berwujud / Intangible Assets
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.

4. Harta Tetap / Aktiva Tetap / Fixed Assets
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.

5. Harta Lainnya / Other Assets
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.

B. Kewajiban / Hutang / Pasiva / Liabilities

Hutang adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya dalah pembayaran uang, penyerahan barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu.

1. Hutang Lancar / Kewajiban Lancar / Current Liabilities
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.

2. Hutang Jangka Panjang / Long-Term Liabilities
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.

3. Hutang lain-lain / Other Payable
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.

C. Modal / Capital

Modal adalah hak milik atas kekayaan dan harta perusahaan yang berbentuk hutang tak terbatas suatu perusahaan kepada pemilik modal hingga jangka waktu yang tidak terbatas. Rumus modal adalah harta atau aset dikurangi dengan kewajiban atau hutang.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.

Tambahan :
- Rumus Aktiva ---> Aktiva = Kewajiban + Modal

Istilah - istilah akuntansi

Istilah2 Akuntansi5 Comments

Kita sebagai akuntan memang diwajibkan untuk memahami istilah2 inggris yang berkaitan dengan akuntansi, mungkin bagi Anda yang mahir dalam berbahasa inggris akan sangat mudah menghafalnya. Dewasa ini kalau kita tidak pandai berbahasa inggris, akan sulit sekali mendapatkan pekerjaan yang honornya besar. Kalau Anda bisa bekerja di suatu perusahaan asing, dan Anda menjadi salah satu karyawan akuntan keuangannya. Maka istilah2 akuntansi akan sangat berperan didalam pembuatan laporan keuangannya. Didalam postingan ini saya akan sedikit berbagi kepada Anda mengenai daftar istilah2 akuntansi. Sebagai berikut :

Kas (cash)

Piutang Usaha (account receiveable)

Persediaan (inventory)

Asuransi dibayar dimuka (prepaid Insurance)

Perlengkapan kantor (office supplies)

PPN masuk (VAT IN)

Tanah (land)

Gedung (building)

Kendaraan (car)

Akumulasi penyusutan gedung (accumulated depr.for.building)

Akumulasi penyusutan kendaraan (accumulated depr.for.car)

Peralatan (Equipment)

Akumulasi penyusutan peralatan (accumulated depr.for.equipment)

Hutang pajak (Tax payable)

Hutang gaji (wages payable)

Hutang usaha (account payable)

Beban yang masih harus dibayar (expanse payable)

PPN keluar (VAT OUT)

Modal saham (capital stock)

Retur penjualan (retured earning)

Deviden (dividend)

Penjualan (sales)

Harga pokok penjualan (COGS)

Beban gaji (wages expanse)

Rumah tangga kantor (office household)

Beban telepon dan listrik (teleph & Electricity Exp)

Beban asuransi (insurance expanse)

Beban piutang tak tertagih (bad dept expanse)

Beban perlengkapan (supplies expanse)

Beban penyusutan gedung (dep. Building expanse)

Beban peny kendaraan (dep. Car expanse)

Beban peny peralatan (dep. Equipment expanse)

Beban lain2 (other expanse)

Istilah-istilah penting akuntansi II bagian 1

Istilah2 Akuntansi0 Comments

Aktiva operasi tidak lancar (noncurrent operating assets)
Aktiva tak berwujud (intangible assets)
Biaya pengembangan software (software development cost)
Biaya yang di kapitalisasi (capitalized assets)
Goodwill
Goodwill negatif (negative goodwill)
Kelayakan teknologi (technological feasibility)
Kewajiban penghentian aktiva(asset retirement obligation)
Komponen(component)
Metode biaya penuh (full cost method)
Metode pembelian(purchase method)
Metode usaha yang berhasil (successful effors method)
Pembaruan (ranewals)
Pembelian secara paket (basket purchase)
Pemeliharan (maintenance)
Penambahan (additions)
Penelitian (reseach)
Penelitian dan pengembangan (reseach and development)
Penemuan (discovery)
Pengembangan (development)
Penggantian (replacement)
Perbaikan (repair)
Rasio perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover ration)
Sewa guna usaha koperasi (operating lease)
Sewa guna usaha modal (capital lease)
Sumbangan (donation)
Aktiva sejenis (smilar asset)
Aktiva tidak sejenis (dissimilar assets)
Amortisasi (amortization)
Deplesi (depletion)
Kerugian (loss)
Kerugian yang diindikasikan (indicated loss)
Keuntungan (gain)
Keuntungan ditangguhkan (deferred gain)
Nilai buku (book value)
Nilai residu/sisa (residual/salvage value)
Penurunan nilai (impairment)
Penyusutan garis luruh (straight line depreciation)
Penyusutan yang dipercepat (accelerated depreciation)
Penyusutan (depreciation)
Penyusutan faktor pemakaian (use-factor depreciation)
Penyusutan faktor waktu (time-factor depreciation)
Penyusutan gabungan (composite depreciation)
Penyusutan jam sisa(service-hours depreciation)
Penyusutan jumlah angka tahun (sum-of-the years-digit depreciation)
Penyusutan jumlah unit produksi (productive-output-depreciation)
Penyusutan kelompok (group depreciation)
Penyusutan per uni (uni depreciation)
Penyusutan saldo menurun (declining balance depreciation)
Penyusutan saldo menurun ganda (double-declining-balance-depreciatoin)
Sumber daya alam (natrual resources)
Anak perusahaan (subsidiary company).
Kendali (control)
Laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statement)
Metode ekuitas (equity method)
Pengaruh signifikan (significant influence)
Induk perusahaan (parent company)
Efek ekuitas (equity securies)
Efek motede ekuitas (equity method method securities)
Efek hutang (debt securities)
Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity securities)


Agio saham (additional paid-in capital)
Laba ditahan yang diappropisasi (appropriated retained earning)
Efek tersedia untuk dijual (avaiable-for sale securities)
Dewan direksi (board of directors)
Penggabungan Usaha (business combination)
Dapat ditarik (callable)
Deviden tunai (cash dividen)
Dapat dikonversi (convertible)
Metode biaya (cost method)
Saham preferen kumulatif (cumulative preferred stock)
Deriatif (deriative)
Waran pisah (deriative)
Tunggakan deviden (devidens in arrears)
Cadangan ekuitas (equity reserve)
Metode nilai wajar (fair value method)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (foreign currency translation adjustment)
Metode nilai interistik (interistic value)
Deviden saham dalam jumlah besar (large stock dividen)
Dviden likuidasi (liquidating dividend).

Perbedaan Stock Rights, Waran dan opsi

Akuntansi Keuangan0 Comments

Suatu perusahaan dapat menerbitkan right, waren, atau opsi yang mengizinkan pembelian saham perusahaan pada satu periode tertentu (exercise period) ada harga tertentu (exercise price). Walaupun istilah right, waran dan opsi kadang-kadang digunakan bergantian, ada perbedaan diantara ketiganya

  • Stock right diterbitkan untuk pemegang saham yang sudah ada guna mengizinkan mereka untuk menjaga persentase kepemilikan ketika saham baru akan diterbitkan (beberapa undang-undang negara bagian mewajibkan hak memesan terlebih dahulu).
  • Waran dijual oleh perusahaan secara tunai, umumnya terkait penerbitan efek lainnya.
  • Opsi (optional) diberikan kepada pejabat atau karywan, biasanya sebagai bagian dari program kompensasi.

Suatu perusahan dapat menawarkan rights, waran, atau opsi untuk mendapatkan tambahan modal, mendorong, penjualan jenis efek tertentu, atau sebagai kompensasi untuk jasa yang diterima. Periode pelaksanaan biasanya lebih lama untuk waran dan opsi dibandingkan untuk rights. Waran dan rights dapat diperdagangkan secara independen di antara investor, sedangkan opsi biasanya terbatas pada orang atau kelompok tertentu yang diberikan opsi tersebut.

Saham yang dijual berdasarkan pesanan

Akuntansi Keuangan0 Comments

Saham yang dapat dijual berdasarkan pesanan. Suatu pesanan (subscription) adalah kontrak hukum yang mengikat antara pemesan atau pembeli seham dan perusahaan. Kontrak tersebut menyebutkan jumlah lembar saham yang dipesan, harga pemesanan, cara pembayaran, dan persyaratan-persyaratan lainya. Suatu pesanan membuat perushaaan mempunyai hak tuntutan hukum sebesar harga kontrak dan membuat pemesan mempunyai status hukum sebagai pemegang saham kecali jika hak2 tertentu sebagai pemegang saham ditahan oleh hukum atau oleh kontrak. Biasanya sertifikat saham yang membuktikan besarnya kepemilikan tidak akan diterbitkan sempai seluruh harga pesanan telah diterima oleh perusahaan. Ayat jurnal berikut menggambarkan pencatatan penerbitan saham yang dijual berdasarkan pesanan.

1-30 November; menerima pesanan 5.000 lembar saham biasa dengan nilai

nominal sebesar $1 dan harga jual sebesar $12,50 per lembar saham, 50%

dibayar di muka sedangkan sisanya dibayar 60 hari mendatang.

Jurnal :

Piutang kepada pemesan saham biasa

(Common Stock Subscription Receiveable).......... 62.500

Saham biasa yang dipesan

(Common Stock Subscribed).................... 5.000

Agio saham................................... 57.500



Kas.............................................. 31.250

Piutang...................................... 31.250



Pelunasan tgl 1-31 Desember oleh pemesan saham, jadi jurnal

yang disajikan adalah sebagai

berikut:



Kas.............................. 15.625

Piutang...................... 15.625



Saham biasa yang Dipesan......... 2.500

Saham Biasa.................. 2.500

Penerbitan saham secara tunai

Akuntansi Keuangan0 Comments

Penerbitan saham secara tunai dicatat dengan mendebitkan akus kas dan mengkreditkan akun modal saham sejumlah nominal yang diterbitkan. "Ketika jumlah kas yang diterima dari penjualan saham lebih besar dari nominal atau nilai yang dinyatakan, maka kelebihan tersebut akan dicatat tersendiri dengan mengkreditkan akun Tambahan Modal Disetor atau agio saham (additional paid-in capital). Akun tersebut akan selalu dilaporkan sepanjang saham yang terkait dengan akun tersebut tetap beredar. Ketika saham ditarik (retired), saldo modal saham beserta agio saham yang terkait biasanya dihapus.

Sebagai gambaran supaya teman2 mudah untuk memahami bahasan ini, asumsikan pndwr corporation menerbitkan 4.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal sebesar $1 pada tanggal 1 april 2005 dengan nilai sebesar $45.000. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

2005

1 April Kas...................... 45.000

Saham biasa........ 4.000

Agio saham......... 41.000

Jika, dalam contoh tersebut, saham biasa tidak memiliki nilai nominal tetapi memiliki nilai yang dinyatakan $1, maka ayat jurnalnya akan sama saja. Umumnya, saham dicatat sebesar nilai nominal atau nilai yang dinyatakannya. Meskipun demikian, jika tidak ada nilai yang ditetapkan, maka seluruh jumlah kas yang diterima pada penjualan saham dicatat dengan menkreditkan akun modal saham, dan tidak ada agio saham atas saham tersebut. Dengan mengasumsikan pndwr corporation adalah saham biasa yangn tidak memiki nilai nominal maupun nilai yang ditetapkan, maka ayat jurnal untuk mencatat penjualan 4.000 lembar seharga $45.000 adalah sebagai berikut :

2005

1 April Kas........................ 45.000

Saham biasa.......... 45.000

Soal-soal pertanyaan akuntansi keuangan bagian 1

Akuntansi Keuangan0 Comments

Pertanyaan :

  1. Hak dasar apakah yang dimiliki oleh setiap pemegang saham biasa?
  2. Hak kepemilikan apakah yang dilepas oleh pemegang saham preferen?
  3. Bagaimana saham dinilai ketika saham ditukar dengan aktiva bukan kas atau jasa?
  4. Apa yang menyebabkan perusahaan membeli sahamnya sendiri?


Jawaban :

  1. - Memberikan suara dalam pemilihan direksi dan menentukan kebijakan tertentu perusahan seperti rencana kompensasi manajemen atau akusisi perusahaan yang besar.
    - Memelihara proporsi kepemilikan saham dalam perusahaan melalui pembelian saham biasa tambahan jika dan ketika saham tambahan tersebut diterbitkan. Hak ini disebut hak memesan terlebih dahulu (preemptive right) dan menjamin bahwa persentase kepemilikan pemegang saham biasa dari seorang pemegang saham terdilusi tanpa dikehendaki olehnya. Beberapa tahun belakangan ini, hak memesan terlebih dahulu sudah dihapuskan oleh beberapa negara bagian.
  2. - Hak suara. Dalam banyak kasus, pemegang saham preferen tidka diperbolehkan untuk memilih dewan direksi. Hak suara dapat diberikan dalam situasi tertentu untuk setiap saham preferen diterbitkan. Misalnya, beberapa pemegang saham preferen diberikan hak suara dalam perusahaan apabila perusahaan tidak dapa membayar deviden tunai.
    - Pembagian keuntungan. Deviden yang diterima oleh pemegang saham preferen biasanya tetap jumlahnya. Oleh karena itu, jika kinerja perusahaan sangat baik, pemegang saham preferen tidak mendapatkan keuntungan. Akibat dari sifat deviden ini, nilai pasar saham preferen biasanya tidak tergantung pada kinerja suatu perusahaan tertentu tidak seperti saham biasa yang berpengaruh sekali. Bahkan nilai pasar saham preferen tergantung pada perubahan suku bunga, sama seperti perubahan harga obligasi.
  3. Penilaiannya yaitu pada saat saham diterbitkan dengan menerima aktiva selain kas atau untuk jasa yang diterima, maka nilai pasar dari saham atau nilai pasar dari aktiva bukan kas atau nilai pasar dari properti atau jasa, mana yang lebih objektif, dan digunakan sebagai dasar pencatatan. Jika nilai pasar tertentu dari saham sudah tersedia, maka angka tersebut akan digunakan sebagai dasar pencatatan. Sebaliknya, bisa saja lebih memungkinkan untuk menentukan nilai pasar aktiva atau jasa yang diterima, misalnya perusahaan penilai.
  4. - Memberi saham sebagai insentif kompensasi dan program tabungan karyawan.
    - Memperoleh saham yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pemegang efek yang dapat dikonversi (obligasi dan saham preferen)
    - Mengurangi jumlah ekuitas relatif terhadap jumlah kewajiban.
    Menginverstasikan kelebihan kas untuk sementara.
    -Memindahkan saham dari pasar terbuka untuk melindungi dari pengambilan secara paksa (hostile takeover).
    - Meningkatkan laba saham dengan cara mengurangi jumlah saham beredar dan mengembalikan aktiva yang tidak efisien kepada pemegang saham.
    - Menunjukan keyakinan bahwa saham dinilai lebih rendah oleh pasar.

Apa itu saham Treasuri (treasury stock)?

Akuntansi Keuangan0 Comments

Pada saat saham suatu perusahaan penerbit diperoleh kembali dan dipegang atas nama perusahaan penerbit, maka saham tersebut disebut saham yang diperoleh kembali atau saham treasury (treasury stock). Saham yang diperoleh kembali kemudian dapat dilepas kembali atau ditarik. Hal-hal yang perlu diingat dan diketahui:

  • Saham yang diperoleh kembali tidak boleh dianggap sebagai aktiva; malahan harus dilaporkan sebagai pengurang dari total ekuitas.
  • Tidak ada laba/rugi dari perolehan kembali, pelepasan kembali, atau penarikan saham yang diperoleh kembali.
  • laba ditahan dapat berkurang dari transaksi perolehan kembali saham tetapi tidak pernah bertambah karena transaksi ini.


Dua metode pencatatan saham yang diperoleh kembali yang diterima umum saat ini adalah: 1) Metode biaya (cost method), yang mencatat saham yang diperoleh kembali dalam suatu akun ekuitas khusus sampai saham dilepaskan kembali atau ditarik; dan 2) Metode Nilai Nominal (per or stated value method), yang mencatat pembelian saham yang diperoleh kembali seolah-olah saham akan ditarik.

Perbedaan saham preferen (preferred stock) dengan saham biasa (common stock)

Akuntansi Keuangan0 Comments

Sebelum menjelaskan perbedaanya , saya akan memberikan masing-masing pengertiannya dahulu. Perlu diketahui pemegang saham biasa (common stock) dari suatu PT dapat disebut sebagai pemilik sesungguhnya perusahaan tersebut. Kalau kenerja perusahaan buruk, maka pemegang saham ini lah yang akan mengalami damak langsungnya, yaitu mereka sebagai investor akan kehilangan sebagian atau seluruh investasinya karena sebelum mereka mendapatkan deviden harus didahulukan menyelesaikan kewajiban terhadap pihak lain (seperti kreditur, karyawan, pemerintah, pemegang saham preferen), jika semua itu telah terpenuhi barulah pemegang saham biasa bisa mendapatkan pembagian kasnya. Coba bayangkan apabila kinerja perusahaan baik, maka pemegang saham biasa dapat memperoleh keuntungan karena mereka memiliki seluruh aktiva perusahaan tentunya setelah dipotong seluruh kewajiban yang harus dipenuhi.

Pemegang saham biasa tentunya memiliki resiko yang lebih besar, namun mereka juga dapat memperoleh pengembalian yang lebih tinggi pula dari investasi mereka. Diluar batasan yang ada dalam anggaran dasar perusahaan, ada hak2 dasar tertentu yang dimiliki setiap pemegang saham biasa. Hak2 tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Memberikan suara dalam pemilihan direksi dan menentukan kebijakan tertentu suatu perusahaan.
  2. Memelihara proporsi kepemilikan saham dalam perusahaan melalui pembelian saham tambahan jika dan ketika saham tambahan tersebut diterbitkan. Hak tersebut adalah hak memesan terlebih dahulu (preemptive right).

Contoh penjurnalan saham biasa :

Kas.........................................XXX

Saham biasa (common stock).................................XXX

Tambahan Modal Disetor (Agio saham)...............XXX

Sekarang kita beralih ke saham preferen (preferred stock), istilah saham preferen sering kali disalahartikan karena memberi kesan saham preferen lebih baik daripada saham biasa. Saham preferen tidaklah lebih baik, tetapi hanya berbeda dari saham biasa. Dalam kenyataanya, cara terbaik untuk memandang saham preferen adalah bahwa pemegang saham preferen melepaskan berbagai hak kepemilikan guna mendapatkan beberapa perlindungan yang biasanya dinikmati oleh kreditur.

Hak kepemilikan yang dilepas oleh pemegang saham preferen adalah :

  • Hak suara. dalam banyak kasus, pemegang saham tidak memiliki hak untuk memilih direksi, tetapi hak suara dapat diberikan untuk situasi tertentu. Misalnya, beberapa pemegang saham preferen diberikan hak suara dalam perusahaan jika perusahaan tidak dapat membayar deviden.
  • Pembagian keuntungan (deviden). Deviden yang diterima oleh pemegang saham preferen biasanya tetap jumlahnya. Oleh karena itu jika kinerja perushaan baik, yah sayang sekali mereka tidak bisa ikut menikmati hasil yang baik itu.
  • Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham preferen didahulukan dalam hal pengembalian investasinya.

Jadi dapat disimpulkan perbedaan antara saham preferen dengan saham biasa:

  1. Pada saham biasa mendapatkan hak untuk memilih direksi dan kebijakan tertentu, sedangkan preferen tidak (kecuali dalam situasi tertentu).
  2. Deviden pada saham biasa tergantung kinerja perusahaan, kalau baik mereka akan medapatkan keuntungan setimpal, bigitupun sebaliknya. Tapi untuk saham preferen sudah ditetapkan devidennya.
  3. Jika perusahaan gulung tikar atau dilikuidasi, dalam hal pengembalian investasi, pemegang saham preferenlah yang diutamakan dibandingkan dengan pemegang saham biasa.
  4. Pada pemegang saham biasa diberi hak untuk memesan kembali, sehingga dapat memelihara proporsi kepemilikan perusahaan, kalau preferen tidak.

Contoh Laporan Arus Kas PT ABC

Contoh Laporan Arus Kas Perusahaan0 Comments

PT ABC dan ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS

Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir

Pada 31 Desember 20x1 dan 20x0



20x1

20x0


Catatan

Rp

Rp

Arus Kas dari Aktivitas Operasi






Penerimaan Kas dari pelanggan



xxx.xxx


xxx.xxx

Pembayaran kas kepada pemasok dan pelanggan



xxx.xxx


xxx.xxx

Kas yang dihasilkan operasi



xxx.xxx


xxx.xxx

Pembayaran bunga



xxx.xxx


xxx.xxx

Pembayaran Pajak Penghasilan



xxx.xxx


xxx.xxx

Arus kas sebelum pos luar biasa



xxx.xxx


xxx.xxx

Hasil dari asuransi karena kebakaran



xxx.xxx


xxx.xxx

Arus kas bersih dari aktivitas operasi



xxx.xxx


xxx.xxx

Arus Kas dari Aktivitas Investasi:

Kenaikan (penurunan) deposito berjangka

Penjualan aktiva tetap

Pembelian aktiva tetap

Penurunan efek

Kenaikan efek

Kenaikan (penurunan) beban ditangguhkan




xxx.xxx

xxx.xxx

( xxx.xxx )

( xxx.xxx )

-

xxx.xxx



( xxx.xxx )

xxx.xxx

( xxx.xxx )

-

xxx.xxx

xxx.xxx

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi



xxx.xxx


( xxx.xxx )

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan:

Kenaikan (penurunan) hutang jangka panjang

Penurunan modal disetor

Kenaikan modal disetor

Pembayaran dividen kas

Penambahan (pengurangan) piutang afiliasi

Pengurangan (penambahan) hutang dan cerukan

Pembayaran hutang jangka panjang

Pembayaran kewajiban sewa guna usaha

Kenaikan (penurunan) obligasi konversi




xxx.xxx

( xxx.xxx )

xxx.xxx

( xxx.xxx )

xxx.xxx


( xxx.xxx )

( xxx.xxx )

( xxx.xxx )


-



( xxx.xxx )

-

-

xxx.xxx

xxx.xxx


( xxx.xxx )

( xxx.xxx )

( xxx.xxx )


xxx.xxx

Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan



( xxx.xxx )


xxx.xxx

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN



xxx.xxx

xxx.xxx


( xxx.xxx )

xxx.xxx

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN


Rp

xxx.xxx

Rp

xxx.xxx

AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS

Kapitalisasi biaya pinjaman selama masa pembangunan:

Rugi kurs

Bunga

Tambahan modal disetor yang berasal dari :

Perubahan ekuitas dalam aktiva bersih perusahaan asosiasi - setelah dikurangi pajak


Rp

xxx.xxx

xxx.xxx

xxx.xxx

Rp

xxx.xxx

xxx.xxx

xxx.xxx

-

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan

Bagian Tak TeContoh Laporan Laba Rugi PT ABC

Contoh Laporan Laba/Rugi Perusahaan2 Comments

PT ABC dan ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI

Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir

Pada 31 Desember 20x1 Dan 20x0

Catatan

20x1

20x0

PENJUALAN/PENDAPATAN USAHA


Rp

xxx.xxx

Rp

xxx.xxx

BEBAN POKOK PENJUALAN



xxx.xxx


xxx.xxx

LABA (RUGI) KOTOR



xxx.xxx


xxx.xxx

BEBAN USAHA


Beban Penjualan

Beban Umum dan Administrasi



xxx.xxx

xxx.xxx



xxx.xxx

xxx.xxx

Jumlah Beban Usaha



xxx.xxx


xxx.xxx

LABA USAHA



xxx.xxx


xxx.xxx

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Laba (rugi) penjualan aktiva tetap

Pendapatan bunga

Beban Bunga

Laba (rugi) kurs bersih

Lain-lain bersih



xxx.xxx

xxx.xxx

xxx xxx

xxx.xxx

xxx.xxx


xxx.xxx

xxx.xxx

xxx xxx

xxx.xxx

xxx.xxx

Penghasilan (Beban) Lain-lain



xxx.xxx


xxx.xxx

BAGIAN LABA (RUGI) ANAK PERUSAHAAN / PERUSAHAAN ASOSIASI



xxx.xxx


xxx.xxx

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN



xxx.xxx


xxx.xxx

BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK



xxx.xxx


xxx.xxx

LABA (RUGI) DARI AKTIVITAS NORMAL



xxx.xxx


xxx.xxx

POS LUAR BIASA



xxx.xxx


xxx.xxx

LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS



xxx.xxx


xxx.xxx

HAK MINORITAS ATAS LABA (RUGI) BERSIH ANAK PERUSAHAAN



xxx.xxx


xxx.xxx

LABA (RUGI) BERSIH


Rp

xxx.xxx

Rp

xxx.xxx

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR


Rp

xxx.xxx

Rp

xxx.xxx

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DILUSIAN


Rp

xxx.xxx

Rp

xxx.xxx

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang Merupakan

Bagian Tak Terpisahkan dari Laporan Keuangan

Read More......

Jurnal Untuk Penyetoran Modal

Dasar Penjurnalan0 Comments

Awal dari siklus kegiatan perusahaan adalah modal, tanpa modal suatu perusahaan tidak akan berjalan. Untuk memudahkan Anda, saya akan berikan contoh dibawah ini :

Pandu mendirikan perusahaan dan untuk itu ia menyetorkan uang tunai sebesar Rp. 1.000 sebagai modal awal.

Da
ri pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan menerima uang tunai (kas) sebesar Rp. 1.000. Uang ini, nanti akan digunakan untuk menjalankan perusahaan. Kegiatan2 yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran uang harus dicatat. Penerimaan yang berasal dari soal diatas dapat dicatat sebagai berikut:

Kas
+
1.000

Tanda "+" dalam catatan di atas berarti penambahan.Sisi lain dari soal diatas, bagi perusahaan, adalah pengakuan bahwa uang sebesar Rp. 1.000 tadi, berasal dari Pandu sebagai pemodalnya. Kenyataan ini perlu dicatat (dapat dilakukan secara terpisah), misalnya sebagai berikut:

MODAL PANDU
+
1.000



Uang tunai merupakan kekayaan perusahaan, atau sering disebut aktiva. Kekayaan merupakan sumber daya untuk melakukan usaha. Dalam contoh di atas, kekayaan itu berasal dari penyetoran modal "Pandu". Antara kekayan yang dimiliki dengan sumber pembelanjaannya harus selalu sama. Hal ini wajar saja, sebab kekayaan dan sumber pembelanjaan, seperti dalam contoh penyetoran modal, sebetulnya merupakan satu kegiatan, tetapi dipandang dari dua sudut yang berbeda. Kesamaan antara kekayaan dengan sumber pembelanjaannya dapat disajikan sebagai berikut:

KAS=MODAL PANDU
1.000=1.000

Penyajian kekayaan dan sumber pembelanjaannya dalam suatu persamaan dapat digunakan untuk menunjukan posisi keuangan perusahaan. Dalam contoh diatas posisi keuangan perusahaan menunjukan bahwa:

  1. Perusahaan memiliki kekayaan berupa uang tunai sebesar Rp. 1.000.
  2. Sumber pembelanjaan dari kekayaan tersebut berasal dari setoran modal pemilik sebesar Rp. 1.000.

Macam-macam perkiraan akun pada akuntansi

Dasar Perkiraan Akun0 Comments

A. Harta / Asset / Aktiva

Harta adalah benda baik yang memiliki wujud maupun yang semu yang dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta yang tidak berwujud disebut ekuitas / equities yang dapat mendatangkan manfaat di masa depan.

1. Harta Lancar / Aktiva Lancar / Current Assets
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.

2. Harta Investasi / Aktiva Ivestasi / Investment Assets
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.

3. Harta Tak Berwujud / Intangible Assets
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.

4. Harta Tetap / Aktiva Tetap / Fixed Assets
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.

5. Harta Lainnya / Other Assets
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.

B. Kewajiban / Hutang / Pasiva / Liabilities

Hutang adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya dalah pembayaran uang, penyerahan barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu.

1. Hutang Lancar / Kewajiban Lancar / Current Liabilities
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.

2. Hutang Jangka Panjang / Long-Term Liabilities
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.

3. Hutang lain-lain / Other Payable
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.

C. Modal / Capital

Modal adalah hak milik atas kekayaan dan harta perusahaan yang berbentuk hutang tak terbatas suatu perusahaan kepada pemilik modal hingga jangka waktu yang tidak terbatas. Rumus modal adalah harta atau aset dikurangi dengan kewajiban atau hutang.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.

Persamaan akuntansi dibawah ini menunjukan bahwa aktiva di hasilkan oleh kewajiban dan modal.
- Rumus Aktiva ---> Aktiva = Kewajiban + Modal

Tahapan-tahapan pelaporan keuangan akuntansi

Pengenalan Akuntansi0 Comments

Akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan yang diinginkan dan dilakukan oleh akuntan.

1. Proses Mengklarifikasi Transaksi

Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian transaksi suatu organisasi atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Contoh seperti membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian. Sedangkan untuk transaksi yang jumlahnya kecil dan jarang terjadi bisa sama-sama dimasukkan ke dalam jenis kategori yang sama yaitu transaksi rupa-rupa.

2. Proses Mencatat Dan Merangkum

Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah melakukan pencatatan. Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal yang tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya. sumber-sumber yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti kertas-kertas bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain sebagainya.

Jurnal yang umumnya ada pada jurnal akuntasi yaitu seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum.

Setelah transaksi dimasukkan ke dalam jurnal-jurnal yang ada, maka selanjutnya adalah memasukkan jurnal ke dalam buku besar secara berkala. Hasil pemindahan ke dalam buku besar tersebut akan terlihat dari rangkuman neraca percobaan.

3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan

Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir adalah melakukan pembuatan kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut.

Dari informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi laba, laporan modal dan neraca seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan tujuan perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi manajemen untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan demi mencapai kondisi yang diinginkan.

Aktiva operasi tidak lancar (noncurrent operating assets)
Aktiva tak berwujud (intangible assets)
Biaya pengembangan software (software development cost)
Biaya yang di kapitalisasi (capitalized assets)
Goodwill
Goodwill negatif (negative goodwill)
Kelayakan teknologi (technological feasibility)
Kewajiban penghentian aktiva(asset retirement obligation)
Komponen(component)
Metode biaya penuh (full cost method)
Metode pembelian(purchase method)
Metode usaha yang berhasil (successful effors method)
Pembaruan (ranewals)
Pembelian secara paket (basket purchase)
Pemeliharan (maintenance)
Penambahan (additions)
Penelitian (reseach)
Penelitian dan pengembangan (reseach and development)
Penemuan (discovery)
Pengembangan (development)
Penggantian (replacement)
Perbaikan (repair)
Rasio perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover ration)
Sewa guna usaha koperasi (operating lease)
Sewa guna usaha modal (capital lease)
Sumbangan (donation)
Aktiva sejenis (smilar asset)
Aktiva tidak sejenis (dissimilar assets)
Amortisasi (amortization)
Deplesi (depletion)
Kerugian (loss)
Kerugian yang diindikasikan (indicated loss)
Keuntungan (gain)
Keuntungan ditangguhkan (deferred gain)
Nilai buku (book value)
Nilai residu/sisa (residual/salvage value)
Penurunan nilai (impairment)
Penyusutan garis luruh (straight line depreciation)
Penyusutan yang dipercepat (accelerated depreciation)
Penyusutan (depreciation)
Penyusutan faktor pemakaian (use-factor depreciation)
Penyusutan faktor waktu (time-factor depreciation)
Penyusutan gabungan (composite depreciation)
Penyusutan jam sisa(service-hours depreciation)
Penyusutan jumlah angka tahun (sum-of-the years-digit depreciation)
Penyusutan jumlah unit produksi (productive-output-depreciation)
Penyusutan kelompok (group depreciation)
Penyusutan per uni (uni depreciation)
Penyusutan saldo menurun (declining balance depreciation)
Penyusutan saldo menurun ganda (double-declining-balance-depreciatoin)
Sumber daya alam (natrual resources)
Anak perusahaan (subsidiary company).
Kendali (control)
Laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statement)
Metode ekuitas (equity method)
Pengaruh signifikan (significant influence)
Induk perusahaan (parent company)
Efek ekuitas (equity securies)
Efek motede ekuitas (equity method method securities)
Efek hutang (debt securities)
Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity securities)

Opsi pembelian murah (bargain purchase option)
Opsi pembaharuan murah (bargain renewal option)
Sewa guna usaha modal (capital lease)
Sewa guna usaha pendanaan langsung (direct financing lease)
Biaya pelaksanaan (executory costs)
Nilai sisa atau nilai residu yang dijamin (guaranteed residual value)
Tingkat bunga implisit (implisit interest rate)
Tingkat bunga meningkat atau inkremental (incremental interest rate)
Biaya langsung awal (initial direct cost)
Sewa guna usaha (lease)
Masa sewa guna usaha (lease term)
Penggunaan aktiva sewa guna usaha (lease)
Pemilik aktiva sewa guna usaha (leasor)
Pembayaran minimum sewa guna usaha (minium lease payment)
Tidak dapat dibatalkan (noncancelable)
Sewa guna usaha penjualan (sales-type leases)
Nilai sisa atau nilai residu yang tidak dijamin (unguaranteed residual value)
Penjualan dan penyewaan kembali (sale-leaseback)
Metode aktiva dan kewajiban untuk alokasi pejak antarperiode (assets and liability method of interperiod tax allocation)
Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan (deductible temporary differences)
Tarif pajak efektif (effective tax rate)
Laba akuntansi atau laba keuangan (financial income)
Alokasi pajak antarperiod (interperiod tax allocation)
Rugi operasi bersih (net operating loss [NOL] carryback)
Rugi operasi bersih (net operating loss [NOL] carryforward)
Perbedaan permanen atau beda tetap (permanent differences)
Laba kena pajak atau laba fiskal (taxable income)
Perbedaan temporer kena pajak (taxable temporary differences)
Perbedaan temporer (temporary differences)
Penyisihan penilaian (valuation allowance)

- Metode aktiva dan kewajiban untuk alokasi pajak antarperiode (assest and liability method of interperiod tax allocation)
- Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan (deductible temporary differences)
- Tarif pajak efektif (effective tax rate)
- Laba akuntansi atau laba keuangan (financial income)
- Alokasi pajak antarperiode (interperiod tex allocation)
- Rugi operasi bersih (net operating loss [NOL] carryback)
- Perbedaan permanen atau beda tetap (permanent differences)
- Laba kena pajak atau laba fiskal (taxable income)
- Perbedaan temporer kena pajak (taxable temporary differences)
- Perbedaan temporer (temporary differences)
- Penyisihan penilaian(valuation allowance)
- Akumulasi kewajiban imbalan (accumulated benefit obligation-ABO)
- Beban pensiun periodik bersih (net periodic pension expense)
- Biaya jasa (service cost)
- Biaya jasa lalu (prior service cost)
- Biaya pensiun dibayar dimuka/masih harus dibayar (prepaid/accured pension cost)
- Biaya pensiun yang ditangghkan (deferred pension cost)
- Dana pensiun (pension fund)
- Keuntungan atau kerugian pensiun (pension gain or loss)
- Keuntungan atau kerugian pensiun bersih yang belum diakui (unreconized net pension gain or loss)
- Kewajiban pensiun minimum (minimum pension liability)
- Kewajiban pensiun tambahan (additional pension liability)
- Imbalan pascapensiun selai pensiun (postretirement benefit other then pensions)
- Imbalan yang sudah menjadi hak (vested benefits)
- Nilai dana pensiun yang terkait pasar (market-ralated value of the pension fund)
- Nilai sekrang aktuarial (actuarial present value)
- Nialai wajar dana pensiun (fair value of the pension fund)
- Kurtailmen (penciutan) dalam program pensiun (curtailment of the a pension plan)
- Penyelesaian program pensiun (settlement of a pension plan)
- Periode jasa yang diharapkan (expected service period)
- Program pensiun (pension plan)
- Program pensiun dan kontribusi (iuran) pekerja (contributory pension plan)
- Program pensiun iuran pasti (difined contribution pension plans)
- Program pensiun imbalan pasti (difined benefit pension plans)
- Program pensiun pemberi kerja tunggal (single-employer pension plans)
- Program pensiun tanpa kontribusi (iuran) pekerja (noncontibutory pension plans)
- Proyeksi kewajiban imbalan (protected benefit obligation-PBO)
- Tanggal memenuhi syarat penuh (full eligibility date)
- Tingkat bungan penyelesaian (settlement interest rate)
- Tingkat pengembalian aktual dari dana pensiun (actual return on the pension fund)
- Tingkat pengembalian yang diharapkan dari dana pensiun (expected return ofn the pension fund)
Konversi saham preferen ke saham biasa

Akuntansi Keuangan2 Comments

Saham preferen dapat di konversi atau ditukar ke saham biasa, pemegang saham menurut syarat-syarat perjanjian sagam atau berdasarkan keinginan perusahaan untuk menukar sahamnya dengan jenis yang lain. Tidak ada keuntungan atau kerugian yang diakui oleh perusahaan penerbit atas konversi tersebut. Mengapa demikian? karena hal itu hanyalah pertukaran dari satu bentuk ekuitas ke bentuk equitas lain-nya. Dlam beberapa kejadian tertentu; pertukaran tersebut hanya mempengaruhi akun modal disetor; tetapi pada kejadian lain, pertukaran tersebut dapat mempengaruhi baik akun modal disetor maupun akun laba diatahan.

Lihatlah contoh dibawah ini asumsikan bahwa modal perusahaan XXXX adalah sebagai berikut :

Saham preferen, nilai nominal $50, 10.000 lembar.$ 500.000

Agio saham-preferen..............................$ 100.000

Saham biasa, nilai nominal $1, 100.000 lembar....$ 100.000

Agio saham-saham biasa..........................$2.900.000

Laba ditahan....................................$1.000.000

Setiap lembar saham preferen dapat dikonversikan menjadi empat lembar saham biasa kapan pun pemegang saham menginginkan-nya.

CONTOH :
Pada tanggal 31 desember 2005, 1000 lembar saham preferen ditukarkan dengna 4.000 lembar saham biasa. Jumlah awalnya merupakan pembayaran untuk 1.000 lembar saham preferen sebesar $60.000, sekarang diidentifikasikan sebagai nilai dari 4.000 lembar saham biasa dengan total nilai nominal sebesar $4.000. Konversi tersebut dicatat sebagai berikut:

Saham preferen, nilai nominal $50.............$50.000

Agio saham-saham preferen.....................$10.000

Saham biasa, nilai nominal $1...................$4.000

Agio saham-saham biasa.........................$56.000

Pada contoh diatas biasa terjadi karena nilai nominal saham preferen biasanya reletif lebih tinggi dibandingkan dengan saham biasa. hal in terjadi karena nilai nominal saham preferen biasanya sama-dengan nilai pasarnya pada tanggal penerbitan, sedangkan nilai nominal saham biasa biasanya ditetapkan jatuh di bawah nilai pasar.

Mengapa Neraca harus Balance?

Salah satu unsur Laporan Keuangan adalah neraca. Neraca disebut balance jika jumlah sisi debit sama dengan jumlah sisi kredit. Jika ada neraca yang tidak balance, neraca tersebut pasti mengandung kesalahan. Namun jika balance, belum tentu neraca tersebut bebas dari kesalahan.

Pertanyaannya adalah: mengapa neraca harus balance?

Neraca terdiri dari dua sisi. Sebelah kiri disebut debit, dan sebelah kanan disebut kredit. Sisi sebelah debit berisi segala macam aset perusahaan (aset lancar seperti kas dan piutang, aset tetap seperti bangunan dan kendaraan). Sedangkan sisi sebelah kredit berisi hutang (dana dari pihak ketiga yang dipakai untuk operasional perusahaan) dan modal (dana pemilik perusahaan yang dipisahkan untuk digunakan dalam operasional perusahaan).

Jika dilihat dari awal terbentuknya perusahaan, kronologisnya sebagai berikut. Pemilik menyetor modal (sisi kredit) untuk digunakan sebagai kas perusahaan (sisi debit). Kemudian kas tersebut digunakan untuk membeli berbagai aset seperti mesin (sisi debit) dan menyewa gedung (sisi debit). Ternyata dana pemilik itu kurang, sehingga perusahaan mengambil hutang (sisi kredit) untuk digunakan sebagai kas perusahaan (sisi debit). Selanjutnya kas digunakan untuk membeli bahan baku (sisi debit).

Terlihat bahwa sisi kredit neraca mencerminkan sumber dana perusahaan. Sedangkan sisi debit neraca mencerminkan alokasi dana tersebut, digunakan untuk apa saja. Dengan demikian maka sisi debit dan sisi kredit harus sama jumlahnya (balance)

Jika terjadi sisi debit (penggunaan) lebih besar dari sisi kredit (sumber), tentu akan menjadi pertanyaan: Dana dari mana yang digunakan perusahaan?

Sebaliknya, jika terjadi sisi debit (penggunaan) lebih kecil dari sisi kredit (sumber), tentu dipertanyakan: Ke mana larinya dana yang telah diterima perusahaan?

Jadi tidak ada alasan mengapa sisi debit dan kredit tidak seimbang, bukan?

· Neraca

Neraca merupakan laporan "pada suatu titik waktu tertentu". Anggaplah ini semacam sebuah "potret". Neraca berisi daftar semua harta dan liabilitas Anda dan selisih antara kedua angka merupakan modal di dalam bisnis Anda. Anda akan melihat di dalam contoh bahwa neraca dibagi ke dalam dua bagian utama. Bagian pertama adalah "Harta". Bagian kedua adalah "Liabilitas dan Modal".

http://indonesia.smetoolkit.org/file/72?1194044784Urutan umum dari sebuah neraca adalah dimulai dari yang paling likuid ke yang paling tidak likuid. Dengan kata lain, di bawah "harta" Anda akan melihat "harta lancar" dan pos pertama adalah uang tunai, karena uang tunai merupakan pos yang paling likuid dari harta Anda. Setelah uang tunai, berikutnya adalah piutang dagang, yang merupakan uang Anda yang masih berada di tangan para pelanggan. Ketika Anda menerima uang, maka piutang dagang akan berubah menjadi uang tunai. Berikutnya pada harta adalah "inventaris". Mengingat inventaris tidak begitu likuiditas seperti uang tunai atau piutang dagang, pos ini berada di bawah keduanya pada neraca. Di bawah harta lancar adalah tanah, bangunan dan peralatan, yang jumlahnya dicantumkan sesuai dengan harga perolehannya.

Anda juga akan melihat "penyusutan" pada neraca yang dibuat oleh akuntan. Penyusutan merupakan biaya non-uang tunai dan tidak lain adalah upaya untuk mencatat bahwa harta ini akan berkurang nilainya seiring dengan waktu.

Satu alasan mengapa laporan keuangan ini dinamakan "neraca" adalah karena harta akan selalu sama dengan liabilitas dan modal. Ini disebut tatabuku rangkap, dan merupakan jenis yang dilakukan di hampir semua usaha. Alasan melakukan tatabuku rangkap disebut standar emas akuntansi adalah karena tatabuku ini berlaku sebagai pemeriksa untuk memastikan bahwa suatu transaksi telah dicatat dengan benar. Misalnya, dimisalkan benda pertama yang Anda beli adalah sebuah meja. Anda sekarang memiliki harta bernama peralatan kantor. Apabila Anda membayarnya secara tunai, berarti Anda tidak memiliki liabilitas, maka minat Anda terhadap meja itu disebut modal Anda (di sisi lain dari buku besar).

Demikian pula, transaksi lain akan muncul untuk meningkatkan aset dan/atau liabilitas atau modal. Misalnya, melihat contoh neraca di bawah liabilitas lancar (sekali lagi, dari yang paling likuid hingga yang paling tidak likuid), maka utang dagang merupakan pos pertama pada daftar. Setelah itu, ada pos yang disebut "kewajiban akrual", yang biasanya merujuk ke pajak upah dan pajak penjualan yang belum jatuh tempo untuk satu bulan atau dua bulan mendatang.

Juga, di bawah liabilitas lancar adalah utang yang jatuh tempo dalam setahun. Jadi, pembayaran dalam 12 bulan berjalan untuk perlengkapan akan ditampilkan sebagai liabilitas lancar. Setelah itu ada utang jangka panjang, yang merupakan item yang akan jatuh tempo setelah tahun berjalan.

Mengikuti liabilitas total ada bagian yang disebut "modal pemilik", yang merupakan kepentingan pemilik di dalam bisnis. Dimisalkan, total harta dari usaha adalah $37000, dan setelah dikurangi liabilitas total, maka ada selisih sebesar $19000. Dari $19000 itu, $13000 berasal dari pendapatan di masa lalu dan $6000 dari pendapatan yang diperoleh pada periode berjalan. Maka seimbanglah $37000 di sisi harta dan di sisi liabilitas dan modal pemilik.

Ketika bankir mempelajari laporan keuangan, mereka tertarik ke berbagai rasio keuangan. Rasio-rasio ini membantu menunjukkan kekuatan keuangan usaha dan bagaimana usaha dapat menangani pembayaran kembali pinjaman. Misalnya, rasio lancar adalah harta lancar dibagi dengan liabilitas lancar. Apabila harta lancar Anda kurang dari kewajiban lancar, maka bendera merah akan berkibar karena ini menunjukkan ada risiko kebangkrutan sepanjang tahun ini! Industri yang berbeda akan memiliki tingkat rasio yang berbeda pula. Anda dapat membandingkan rasio-rasio Anda dengan bisnis lain di industri yang sama untuk melihat perbandingannya. Bankir Anda mungkin paling tertarik dengan modal pemilik pada neraca Anda.

· Laporan laba rugi

Laporan laba rugi, tidak seperti neraca, mencakup satu periode waktu tertentu, biasanya bulanan atau kuartalan. Biasanya angka-angka dalam setahun hingga tanggal laporan juga disajikan untuk menunjukkan bagaiman usaha dijalankan sepanjang tahun buku berjalan. Dalam contoh yang ditunjukkan di sini, laporan keuangan mencakup periode enam bulan dan menunjukkan aktivitas untuk kegiatan bulan berjalan dan jumlah satu tahun hingga tanggal laporan untuk lima bulan terakhir ditambah bulan berjalan, atau total selama enam bulan.

http://indonesia.smetoolkit.org/file/73?1194044784Laporan laba rugi dan neraca saling berkaitan. Lihat kembali neraca dan Anda melihat pendapatan sekarang adalah $6000. Laporan penghasilan menunjukkan angka yang sama $6000, yang merupakan laba selama enam bulan terakhir.

Laporan laba rugi Anda akan mengungkapkan informasi yang berharga. Anda akan melihat bagian dari penjualan serta rincian dari seluruh pengeluaran Anda, menuju ke laba bersih untuk periode yang bersangkutan. Semakin terkini laporan keuangan Anda, semakin besar nilainya. Apabila Anda melihat perkembangan ke arah yang buruk, Anda dapat segera mengambil tindakan.

Program komputer dapat menghasilkan laporan keuangan hanya dengan sentuhan tombol, dan itulah sebabnya Anda harus menguasai ketrampilan komputer dan perangkat lunak untuk usaha Anda.

· Pengendalian arus kas

Uang tunai menggerakkan usaha Anda persis seperti bahan bakar jet yang mempertahankan posisi pesawat terbang di udara. Seorang pilot sangat berhati-hati dalam meramalkan secara akurat kebutuhan bahan bakarnya. Anda harus menganggap pengendalian arus kas sama pentingnya karena jika pada suatu saat di kemudian hari Anda kehabisan bahan bakar, seperti halnya pilot, maka Anda akan menghadapi dengan masalah BESAR.

Pengendalian arus kas merupakan cara yang sederhana dalam memproyeksikan kebutuhan uang tunai di masa depan. Adalah laporan laba rugi yang mencakup periode masa depan yang telah diubah untuk hanya menunjukkan kas. kas masuk dan kas keluar serta berapa saldo kas Anda di akhir periode waktu tertentu. Ini merupakan alat yang sangat baik karena Anda dapat meramalkan kebutuhan uang tunai Anda sebelum timbulnya kebutuhan.

Dalam pengendalian arus kas, untuk setiap dari jumlah interval waktu, Anda membuat perkiraan konservatif untuk sumber kas (MASUK) masa depan dan pengeluaran (KELUAR) masa depan. Gunakan angka yang konservatif dan rendah untuk pos-pos MASUK dan gunakan estimasi yang tinggi untuk pos-pos KELUAR. Untuk periode awal (katakanlah sebulan), Anda mulai dengan kas yang sekarang Anda miliki. Ke sini Anda tambahkan pos-pos MASUK dan kurangkan pos-pos KELUAR, yang menghasilkan kas di akhir bulan. Kas di akhir bulan menjadi kas awal untuk bulan berikutnya.

Lembar kerja pengendalian arus kas terlampir menunjukkan bahwa kas akhir dari periode pertama akan menjadi kas awal untuk periode kedua. Kas akhir untuk periode kedua akan menjadi kas awal untuk periode ketiga, dan seterusnya. Proyeksi Anda harus dibuat untuk periode 12 bulan ke depan. Proyeksi akan menjadi alat yang berguna bagi Anda untuk mengatur pembiayaan sebelum diperlukan, dengan cara menunjukkan kepada bankir bahwa Anda cukup canggih dalam mengurus kas masa depan agar dapat memelihara likuiditas.

http://indonesia.smetoolkit.org/file/75?1194044784

Anda dapat menggunakan format arus kas sederhana ini untuk menata proyeksi arus kas Anda sendiri untuk usaha yang Anda rencanakan. Format tersebut begitu sederhana, namun meskipun demikian sangat berharga!

Jamparing Akuntansi™ merupakan aplikasi untuk mengerjakan kegiatan akuntansi pada single komputer. Jamparing Akuntansi™ memiliki berbagai fungsionalitas mulai dari pencatatan transaksi keuangan, penyusunan jurnal umum, buku besar, saldo akun, neraca lajur, neraca dan laporan rugi laba. Tidak ketinggalan, Jamparing Akuntansi™ juga memiliki modul persediaan yang menyertakan metoda FIFO, LIFO, Average dan metoda bebas. Masih lebih kaya lagi, Jamparing Akuntansi™ juga memiliki fasilitas penyimpanan informasi partner bisnis dan karyawan perusahaan. Fungsionalitas seperti sistem penggajian (payroll system) tentu saja juga tersedia dalam Jamparing Akuntansi™.

Untuk kemudahan anda, kami menyediakan dua edisi Jamparing Akuntansi™:

· Jamparing Akuntansi™ Edisi Komunitas Versi 1.0. Anda bisa menggunakan edisi ini secara gratis. Sebelum anda menentukan untuk menggunakan Edisi Bisnis, maka anda bisa mencoba Edisi Komunitas terlebih dahulu dengan tanpa batasan waktu penggunaan. Anda bisa men-download Jamparing Akuntansi™ Edisi Komunitas di web site ini.

· Jamparing Akuntansi™ Edisi Bisnis Versi 1.0. Untuk mendapatkan Edisi Bisnis, anda harus menghubungi PT. Pohaci Kreasi Informatika.



No comments:

file accunt

  • accunt